Profil



CURICULUM VITAE
Cecep Saeful Azhar Hidayat lahir di Bandung, Jawa Barat. 7 Agustus 1989. Lahir sebagai salah satu anak laki-laki ke dua dari empat bersaudara. Didalam keluarganya Cecep menekuni banyak hal, mulai dari berjualan makanan hingga berjualan website dan program untuk membiayai dirinya agar mampu membiayai kebutuhan keluarganya. Cecep anak dari seorang pegawai pabrik di salah satu perusahaan pembuat obat (Kimia Farma) sudah terbiasa hidup pas-pasan. Dengan kesederhanaanya Cecep dibesarkan penuh dengan tantangan dan kemandirian. Ibunya merupakan salah satu guru ngaji di masjid itu mampu menyihir Cecep agar tetap istiwomah dijalan Allah.
Sewaktu kecilnya ia menyenangi organisasi pramuka, yang saat itu Cecep duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri (SDN) Perumnas III yang menjadi salah satu pengalaman berharga yang tidak akan ia lupakan. Semasa SMP (Sekolah Menengah Pertama) di SMPT Nuruzzaman ia mulai menyenangi organisasi intra sekolah atau sering disebut OSIS. Hingga ia terpilih menjadi ketua umum disaat itu. Kelebihan sekolah tersebut yang mewajibkan muridnya untuk tinggal diasramakan membuatnya dipilih untuk mampu menjaga lab komputer, karena saat itu Cecep termasuk murid SMP terbaik dibidang komputer. Memasuki masa SMA tahun 2006 ia masuk salah satu sekolah madrasah negeri di Bandung (MAN 1 Bandung) mengambil jurusan IPA dengan konsentrasi Komputer, karena minatnya yang sangat besar di bidang tersebut dia terpilih kembali menjadi siswa terbaik nilai komputernya dari siswa lainnya. Untuk urusan organisasi Cecep kembali terpilih menjadi ketua umum OSIS disaat itu. Dibarengi dengan organisasi lainnya seperti Bela Diri Hikmatul Iman, Pustakawan Muda, Majelis Permusyawarakatan Kelas, Garis (ROHIS) dll. Sehingga membuat Cecep semakin terbiasa hidup dilingkunggan organisasi, yang membuatnya semakin berfikir dewasa. Akhirnya ia beranikan untuk bertekad tidak banyak menyusahkan orang tua. Dia putuskan untuk menginap disekolah, dengan alasan ongkos yang terbatas dan makanan seadanya Cecep mencari penghasilan tambahan lain agar bisa membiayai hidup dan kebutuhannya semasa sekolah. Mulai dari foto grapher keliling, yang bermodalkan kamera pinjaman dari orang lain Cecep mengumpulkan rekan seangkatannya untuk berjualan foto dari satu kelas ke kelas lainnya. Mulailah saat itu dinamakan Azhtech (Azhar Teknologi) Sampai mendapatkan omzet kurang lebih tiga juta rupiah yang mampu dibagi kepada rekan azhtech beranggotakan tiga sampai empat orang. Uang yang cukup besar untuk usaha anak SMA kelas dua saat itu. Jualan makanan ringan, cokelat juga yang bahkan sulit habis sehingga Cecep habiskan sendiri untuk mengganjal perutnya.
Masa masa remaja merupakan masa dimana penuh tantangan yang dihadapi, dan saat itu pula bapaknya mengalami masa pensiun dari pekerjaanya. Usianya yang sudah menginjak 60an membuat bapak empat orang anak itu tidak sekuat dulu. Kaka pertama seorang perempuan yang sudah menikah membuat tanggung jawabnya begitu besar untuk keluarganya, Cecep anak kedua laki-laki yang mungkin tepat untuk membantu mengurangi beban bapaknya saat itu. Untuk membantu mebiayai kedua adiknya yang masih duduk di bangku SMP. Sehingga mau tidak mau Cecep harus berusaha keras untuk membantu keuangan dikeluarganya. Apalagi statusnya yang menjadi mahasiswa, membuat Cecep semakin kepepet untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Mulai dari mengajar di salah satu Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Swasata di Baleendah, Asisten Dosen UNPAS Taman Sari, Teknisi Komouter di Kandaga, Pengolahan data sensus penduduk atau apapun kerjaan lepas yang bisa membuat penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari, dan Cecep selalu siap melakukannya. Lelah, Capek adalah makanan sehari-hari baginya. Dimasa kuliah ini membuat Cecep berfikir jauh lebih dewasa ketimbang yang lainnya. Kadang dijauhi karena terlalu tua berfikirnya, yang tidak sepantasnya anak kuliahan lakukan. Ia menawarkan beberapa wanita saat itu untuk dinikahinya. E S, N H. Kedua wanita pemberi inspirasi itu ternyata bukanlah jodoh yang terbaik. Sekalipun kedekatannya serius, namun tidak membawanya hingga kepelaminan. Namun aktifitasnya sebagai seorang ketua BEM (Badan Executive Mahasiswa), mampu mebuat hiburan tersendiri yang bermanfaat. Setelah kelulusan kuliah dibangku D3, tawaran pekerjaan ke jepang menjadi salah satu jawaban, karena diembel-embeli gajih yang besar dan tunjangan setelah bekerja yang dinilai cukup untuk membuka usaha. Namun apalah daya, Cecep hanya mampu ikut beberapa seleksi dan gagal pada seleksi tes matematika setelah semua persyaratan dipenuhi, yang menjadi salah satu hal yang tidak dikuasai dengan baik olehnya itulah matematika. Setelah beberapa lama, sebagian teman Cecep yang pernah satu angkatan, mungkin sudah selesai menjalani semua proses pelatihan sebelum dilepas menjadi tenaga kerja di jepang. Namun saat itu terjadi tsunami besar yang menghacurkan beberapa bagian di jepang, yang menjadi salah satu lokasi dimana Cecep akan ditempatkan disana. Mungkin saja jika Cecep masuk dan berangkat kesana, sekarang sudah menjadi daftar orang indonesia hilang. Alhamdulillah. Sebuah pertolongan Allah lah yang mampu melakukannya. Melanjutkanlah Cecep untuk studi Strata Satunya di Sistem Informasi pada sebuah sekolah tinggi swasta dibandung,  dan akhirnya berkahir Drop Out karena keterbatasan keuangan. Alhamdulillah.
Disela perbincangan disiang hari setelah melakukan upacara hari sumpah pemuda (2012) di gedung sate seorang pengusaha besar bidang advertising H. Rd. Subhan Daragana (Sekertaris Karang Taruna Jawa Barat, dan saat itu Cecep Mulai Aktif di Karang Taruna Kelurahan dan Karang Taruna Jawa Barat) menyampaikan “Cara mudah jadi pengusaha besar, pertama nikahi janda muda kaya raya yang jadi pengusaha atau merintis usaha kecil, sedikit-sedikit dan lambat kaya kamu Cep!” kata-kata itu mengisnpirasi sekali, betapa penuh perjuangan yang harus Cecep jalani untuk menjadi pengusaha besar yang sukses di indonesia. Akhirnya Cecep memutuskan untuk berhenti dari mengajarnya, dan memutuskan untuk fokus merintis usaha, sekalipun hal yang tidak baik lainnya bagi Cecep adalah berpisah dari calon istrinya, yang sudah dua tahun dilamar olehnya. L S, yang diprediksi akan meluluskan dirinya menjadi seorang bidan. Sekalipun sebetunya Cecep sering meminta untuk segera menikah kepada kedua orangtunya, yang berakhir penolakan terus menerus. Namun Cecep ternyata sudah tidak sanggup untuk terus bertahan dengan kondisinya saat ini, yaitu menunggu hingga selesai menjadi bidan. Akhirnya berakhir.
Namun saat ini Cecep sudah berhasil mengumpulkan orang-orang agar bisa bekerja bersama sama membangun perusahaanya Azhtech yang akan dijadikan CV Azhtech Sejahterkana Indonesia dengan jumlah 27 orang, yang terdiri dari programmer, akuntan, penjualan, marketing, designer, teknisi, trainer dan pendidik, arsitek, koki, animator, fotographer dll usaha yang masih digeluti Cecep saat ini adalah IT Consultan dalam membuat website dan program bagi perseorangan, organisasi, perusahaan atau instansi lain. Event Organizer yang dalam kerjanya mengisi kegiatan-kegiatan outbond, camping, games, gathering, hiburan dll. Bekerja sama dengan owner Bomber Group, Hilman Firmasnyah, Azhtech semakin besar termasuk, Online store menjual barang dan jasa secara online dengan cangkupan masih area banten dan jabar. Mulai dari baju, perabot rumah, komputern dan laptop. Digital Printing, mulai dari foto studio, kegiatan, pernikahan, hajatan dan cetak foto ukuran besar. Private Komputer di cabang bandung, baleendah, bogor, banjaran, soreang dan beberapa tempat lainnya. Dan sekarang Cecep masih aktif mengajar pada sebagian waktunya di SMK TKJ Swasta di Kab. Bandung. Semoga Cecep menjadi salah satu pemuda yang mampu menjadi teladan terbaik untuk indonesia di usianya yang ke 23. Bahkan kita tidak tahu, pada usianya yang ke 40 bisa saja dia menjadi tokoh besar nasional yang menjadi perubahan besar untuk indonesia. Insya Allah..